skip to main | skip to sidebar

maubacabaewis

Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 5)

Recent Comments

Introduction

Recent Posts

  • Home
    • Tentang Saya
    • Motivasi
      • Mendapatkan Hidayah
      • Download Film PKI
      • Kau Harus Trima
      • Tips Mendapatkan Teman
      • Meningkatkan Kualitas Diri
      • Foto 4 x 6 Ayah
      • Surat Dari Ibu
      • Massa Puber Bikin Keder
      • Ada Apa Dengan Saya
    • Parse Kode
      • Dunia ISLAM
        • Kisah Inspiratif
        • Al-farisi 1
          • Al-farisi 2
          • Al-farisi 3
          • Al-farisi 4
          • Al-farisi Trakhir
        • Artikel Menarik
          • Kisah Mualaf Australia
          • Kisah Mualaf Rusia
          • Hukum Sarung Balapan
          • Pengertian Wahabi
          • Sepucuk Surat Dari Ibu
          • Pentingnya Shaf Shlat
          • Definisi Gelas Syahid
          • Pencetus Anti Masjid
          • Mantan Pendeta Militan
          • GMT Dunia Sebenarnya
          • Membuat graffiti Online
      • Trik Jituh
        • Belajar Hacking Website
        • Bikin Jaringan Kompter
        • Trik Nelpon Gratis
        • Membuat VIRUS genit
        • IDM Full Verson
        • Shutdown Komputer
        • Foto Sampul FB Keren
        • Tips Intervw Sukses
        • Menghapus Shurcut
        • Warnet Gratisan
        • Mengenal Peralatan Sablon
        • Membuat Email Unik
        • Cara Hack Billing
        • Membuat Film Sablon
        • Rahasia Curhatan HRD
        • Instal Ulang Laptop Unik
        • Memperbaiki CrashFlash
        • Jebol Instal-Block
        • Download Ilmu ISLAM
        • Instal Ulang Komputer
        • Background Driver Keren
        • Mempercepat Internet
        • Boom SMS Gratis
        • Memblokir Situs Porno
        • Memperbaiki windows
        • Merubah Word ke PDF
        • Mengetahui IP Komputer
        • Jaringan WarNet
        • Download IDM Full Patch
      • Tutorial Blog
        • Membuat ALT Otomatis
        • Membuat Recent Post
        • Koneksi Super Cepat
        • Cara Pasang Iklan Di Blog
        • Membuat Read More Blog
        • Membuat YM di Blogspot
        • Bikin Readmore Gambar
        • Anti Klik Kanan
        • Membuat Kotak Admin
        • Cara Blog Terindex Google
        • Download Ebook PHB
        • Download Ebook PHB
        • Membuat Scroll Arsip
        • Membuat Cursor Bintang
        • Membuat Blog Gratis
        • Widget Auto Ping
        • Membuat kursor Keren
        • Mengatur Warna
        • Mencari Kode HTML
      • Biografi Tokoh
        • Jose Mourinho
        • Permusuhan Barca
        • B.j Habibie
        • Ibnu Taimiyah
        • Bill Gates
        • Presiden Soekarno
        • Hacker Indonesia
      • Sejarah Kota Cirebon

        Anda Pengunjung Ke

        Indahnya Saling Berbagi

        http://maubacabaewis.blogspot.com/

        Save Palestina

        http://maubacabaewis.blogspot.com/

        Ganti Background Blog ini

        http://maubacabaewis.blogspot.com/

        Kumpulan Radio 'Ilmiah

        Paling Banyak Dibaca

        • Belajar Hacking Website Untuk Pemula
          Pengenalan Hacking Hacking merupakan sebuah seni yang bisa di bilang mempunyai kedua kekuatan antara white hacking dan black ha...
        • Download Gratis Film Dokumenter G 30 S PKI
          Cerita film ini adalah versi resmi pemerintah Orde Baru tentang peristiwa yang terjadi pada malam 30 September dan pagi 1 Oktober...
        • Cara gampang membuat film sablon kaos dengan CorelDraw
          Pada postingan berikut ini Angali Baewis mengajak belajar bersama bagaimana cara membuat film sablon kaos sekaligus menjawab pertan...
        • Mengenal Peralatan Sablon Bagi Pemula
          Pengenalan Alat dan Bahan Sablon / Talang 1. Screen Screen / Talang adalah media yang dipake untuk mengantarkan ...
        • Sofware Keygen CorelDraw X4 Terbaru
          Alhamdulillah akhirnya saya bisa men-ziarahi (mengunjungi) dan bisa memposting ilmu lagi di Blog kesayangan saya ini, maklum.. akhir-a...

        About Me

        My Photo
        Ali Bws
        Aku memang bukanlah yang terbaik tapi apa salahnya menjadi yang terbaik bagi diriku dan sunggguh aku akan berusaha untuk mewujudkan itu semua, Amieen...
        View my complete profile

        Blog Archive

        • ►  2013
          • ►  August
          • ►  July
          • ►  June
          • ►  May
          • ►  April
          • ►  March
          • ►  February
          • ►  January
        • ▼  2010
          • ►  September
          • ▼  August
            • Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 1)
            • Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 3)
            • Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 4)
            • Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 5)
            • Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 6 ...
            • Sarung “Balapan”
            • As Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab
            • SEPUCUK SURAT DARI IBU
            • Pentingnya Meluruskan Shaf Shalat
          • ►  July

        Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 5)


        Diceritakan dalam episode sebelumnya:
        …… Salman Al Farisi belajar kepada uskup di Moushil hingga gurunya itu wafat, kemudian diwasiatkan untuk belajar kepada uskup di Nashibin dan terus belajar sampai gurunya wafat, Kemudian diwasiatkan untuk pergi ke Ammuriyah dan belajar di sana hingga gurunya itu wafat. 

        Subhanallah… Salman terus rihlah untuk belajar (touring taklim) demi memperdalam agama Nashrani yang masih murni. Setelah gurunya di Ammuriyah wafat, gurunya tersebut mengatakan sudah tidak ada lagi seorangpun di dunia ini yang bisa diambil ilmunya, yang masih berpegang teguh kepada ajaran nabi ‘Isa ‘Alaihis salam. Namun telah tiba saatnya kedatangan seorang nabi yang telah dikabarkan di dalam Injil lengkap dengan menyebutkan sifat, perangai, bahkan ciri-ciri derah di mana ia akan muncul. Salman pun berazzam untuk pergi ke sana menemui nabi tersebut… 

        Al Ustadz Abu Nashim Mukhtar
        Episode 4
         

        Aku berikan lembu dan kambing-kambingku kepada mereka, dan mereka membawaku. Namun ketika tiba di lembah Al-Quro, mereka menzhalimiku. Mereka menjualku kepada orang Yahudi sebagai seorang budak.
        Orang merdeka dijadikan budak. Tetapi Salman Al Farisi tidak patah arang, tidak! Inilah perjuangan hidup. Semakin tinggi harapan maka akan semakin berat perjuangan kita. Salman Al Farisi hanya untuk mencari ketenangan hati rela menjadi seorang budak.
        …dan membawaku ke Madinah, Demi Allah, ketika aku melihat Madinah, persis seperti yang dijelaskan oleh pendeta di Ammuriyah.
        Kemudian aku tinggal bersama orang Yahudi tersebut, dan di negeri itu aku melihat kebun kurma. Aku benar-benar berharap kiranya negeri ini yang pernah diisyaratkan oleh pendeta di Ammuriyah.

        Husnuzhan (berprasangka baik) kepada Allah. Ternyata menjadi hamba sahaya bukanlah hal yang buruk bagi Salman Al Farisi. Tetapi beliau berusaha untuk husnuzhan (berprasangka baik) bahwa dengan takdir semacam ini akan mendapatkan kebaikan. Setiap ujian yang ditimpakan oleh Allah Subhanahu wata’ala hendaklah kita husnuzhan. Bahwasanya dengan cara seperti inilah kita akan mendapatkan kebaikan yang lebih banyak. Kebaikan yang berlipat-lipat.

        Disaat aku tinggal dengan orang Yahudi tersebut, tiba-tiba sepupu orang Yahudi yang berasal dari Bani Quraizhah tiba dari Madinah. Ia membeliku dari orang Yahudi tersebut dan membawaku ke Madinah. Demi Allah, ketika aku melihat Madinah, persis seperti yang dijelaskan oleh pendeta di Ammuriyah. Aku menetap di sana.

        Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus sebagai nabi Shallallahu’alaihi wasallam dan masih menetap di Makkah dalam jangka waktu tertentu…

        Disebutkan dalam biografi Salman Al Farisi, dibutuhkan puluhan tahun perjalanan Salman Al Farisi meninggalkan ayah yang tercinta, hartanya, dan keluarganya. Seorang anak dari seorang tokoh masyarakat hanya untuk mencari hidayah. Perjalanan yang cukup panjang. 10 tahun dilalui Salman Al Farisi ia jalani. Penantian… sebuah hal yang baik dan tinggi membutuhan penantian, pengorbanan, perjuangan, dan kesabaran.

        … dan aku tidak mendapatkan informasi tentang beliau karena kesibukanku berstatus sebagai budak.

        Padahal 10 tahun dakwah nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam telah menyebar ke seluruh jazirah Arab dan tidak terkecuali orang-orang di kota Madinah. 10 tahun lamanya ketika orang sibuk membicarakan dakwah nabi, Salman tidak mengetahui berita ini karena ia berstatus budak.

        Tidak lama setelah itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah.

        Demi Allah, aku berada di atas pohon kurma mengerjakan beberapa pekerjaan untuk tuanku, sedang tuanku duduk di bawahku. Tiba-tiba saudara misan tuanku datang dan berdiri di depannya sembari berkata: "Hai Fulan semoga Allah membunuh Bani Qailah. Demi Allah, sesungguhnya mereka sekarang berkumpul di Quba’ untuk menyambut kedatangan seorang laki-laki dari Makkah, dan mereka mengklaim bahwa orang tersebut adalah Nabi."

        Ketika aku mendengar ucapan saudara misan tuanku, akupun bergetar hingga aku yakin aku akan jatuh mengenai tuanku.

        Ia merasa akan jatuh dari pohon karena begitu kaget mendengar berita itu, inilah saat-saat yang dinanti Salman Al Farisi. Perjuangan beliau selama ini, penderitaan, dan pengorban yang tidak mungkin terkira. Pedihnya akhirnya ditutup dengan sebuah berita yang menggembirakan. Kedatangan seorang nabi. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam.

        Kemudia aku turun dari atas pohon kurma dan bertanya kepada sepupu tuanku, "Apa yang engkau katakan tadi?"

        Posisi Salman sebagai seorang budak ia lupakan demi memastikan berita yang baru saja ia dengar. Berbicara dengan sepupu majikannya padahal ia seorang budak. Memastikan berita yang sudah lama ia nanti.

        Tuanku marah kepadaku dan menamparku dengan sangat marah mendengar pertanyaanku, sembari berkata: "Apa urusanmu dengan persoalan ini? Pergi sana dan bereskan pekerjaanmu!" Aku berkata: "Tidak apa-apa, aku hanya kepingin tahu ucapannya."

        Demi memastikan kebenaran informasi berita tersebut, salman mendapatkan tamparan yang keras.

        Aku mempunyai sesuatu makanan yang telah aku siapkan. Pada sore hari, aku mengambilnya kemudian pergi kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, di Quba’. Aku masuk menemui beliau dan berkata kepadanya: Aku mendapat informasi bahwa engkau orang yang sholih. Engkau mempunyai shahabat-shahabat, terasing dan memerlukan bantuan. Ini sedekah dariku. Aku melihat kalian lebih berhak daripada orang lain. Aku serahkan sedekah tersebut kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau berkata kepada shahabat-shahabatnya: “Makanlah” beliau menahan mulutnya dan tidak memakan sedikitpun dari sedekahku.
         
        Aku berkata dalam hati, ini tanda pertama, kemudian aku minta pamit dari hadapan Rasulullah. Setelah itu ku mengumpulkan sesuatu yang lain, sementara Rasulullah shallallahu ;alaihi wa sallam sudah pindah ke Madinah. Aku datang kepada beliau dan berkata kepadanya: sungguh aku melihatmu tidak memakan harta sedekah. Ini hadiah khusus aku berikan kepadamu. Maka Rasulullah memakan hadiah dariku dan memerintahkan shahabat-shahabatnya ikut makan bersamanya. Aku berkata dalam hati ini tanda yang kedua.

        Aku kembali pulang dan tinggal di tempatku beberapa lama. Kemudian kupergi mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan kutemui beliau di Baqi’, sedang mengiringkan jenazah dan dikelilingi oleh shahabat-shahabatnya. Ia memakai dua lembar kain lebar, yang satu dipakainya untuk sarung dan yang satu lagi sebagai baju.

        Kuucapkan salam kepadanya dan kutolehkan pandangan hendak melihatnya. Rupanya ia mengerti akan maksudku, maka disingkapkannya kain burdah dari lehernya hingga nampak pada pundaknya tanda yang kucari, yaitu cap kenabian sebagai disebutkan oleh pendeta di Ammuriyah.Melihat itu aku meratap dan menciuminya sambil menangis.

        Subhanallah…. Bagaimana perasaan bahagia yang akan dirasakan oleh seorang hamba setelah dia berjuang dan berusaha mencari kebenaran, mencari al haq dan hidayah, berkorban untuk mencari ilmu, ketenangan hati. Semua jalan telah ditempuh, puluhan tahun di rasakan oleh Salman Al Farisi. Betapa bahagianya hingga akhirnya kedua mata Salman tidak kuasa untuk mencucurkan air mata. Tentunyapun kita harus menangis bahagia ketika Allah Subhanahu wata’ala telah mengenalkan manhaj salaf kepada kita. Sebuah manhaj yang membimbing kita untuk menjalani kehidupan dunia berdasarkan Al Quran dan sunnah nabi. Sesungguhnya setiap orang yang bersungguh-sungguh untuk mencari kebenaran pasti dia akan dapatkan.



        Husnuzhan (berprasangka baik) kepada Allah. Ternyata menjadi hamba sahaya bukanlah hal yang buruk bagi Salman Al Farisi. Tetapi beliau berusaha untuk husnuzhan (berprasangka baik) bahwa dengan takdir semacam ini akan mendapatkan kebaikan. Setiap ujian yang ditimpakan oleh Allah Subhanahu wata’ala hendaklah kita husnuzhan. Bahwasanya dengan cara seperti inilah kita akan mendapatkan kebaikan yang lebih banyak. Kebaikan yang berlipat-lipat. 

        Disaat aku tinggal dengan orang Yahudi tersebut, tiba-tiba sepupu orang Yahudi yang berasal dari Bani Quraizhah tiba dari Madinah. Ia membeliku dari orang Yahudi tersebut dan membawaku ke Madinah. Demi Allah, ketika aku melihat Madinah, persis seperti yang dijelaskan oleh pendeta di Ammuriyah. Aku menetap di sana.
        Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus sebagai nabi Shallallahu’alaihi wasallam dan masih menetap di Makkah dalam jangka waktu tertentu…
        Disebutkan dalam biografi Salman Al Farisi, dibutuhkan puluhan tahun perjalanan Salman Al Farisi meninggalkan ayah yang tercinta, hartanya, dan keluarganya. Seorang anak dari seorang tokoh masyarakat hanya untuk mencari hidayah. Perjalanan yang cukup panjang. 
        10 tahun dilalui Salman Al Farisi ia jalani. Penantian… sebuah hal yang baik dan tinggi membutuhan penantian, pengorbanan, perjuangan, dan kesabaran.
        … dan aku tidak mendapatkan informasi tentang beliau karena kesibukanku berstatus sebagai budak. 

        Padahal 10 tahun dakwah nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam telah menyebar ke seluruh jazirah Arab dan tidak terkecuali orang-orang di kota Madinah. 10 tahun lamanya ketika orang sibuk membicarakan dakwah nabi, Salman tidak mengetahui berita ini karena ia berstatus budak.
        Tidak lama setelah itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah ke Madinah.
        Demi Allah, aku berada di atas pohon kurma mengerjakan beberapa pekerjaan untuk tuanku, sedang tuanku duduk di bawahku. Tiba-tiba saudara misan tuanku datang dan berdiri di depannya sembari berkata: 
        "Hai Fulan semoga Allah membunuh Bani Qailah. Demi Allah, sesungguhnya mereka sekarang berkumpul di Quba’ untuk menyambut kedatangan seorang laki-laki dari Makkah, dan mereka mengklaim bahwa orang tersebut adalah Nabi." 

        Ketika aku mendengar ucapan saudara misan tuanku, akupun bergetar hingga aku yakin aku akan jatuh mengenai tuanku.
        Ia merasa akan jatuh dari pohon karena begitu kaget mendengar berita itu, inilah saat-saat yang dinanti Salman Al Farisi. Perjuangan beliau selama ini, penderitaan, dan pengorban yang tidak mungkin terkira. Pedihnya akhirnya ditutup dengan sebuah berita yang menggembirakan. Kedatangan seorang nabi. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam. 

        Kemudia aku turun dari atas pohon kurma dan bertanya kepada sepupu tuanku, "Apa yang engkau katakan tadi?"
        Posisi Salman sebagai seorang budak ia lupakan demi memastikan berita yang baru saja ia dengar. Berbicara dengan sepupu majikannya padahal ia seorang budak. Memastikan berita yang sudah lama ia nanti.
        Tuanku marah kepadaku dan menamparku dengan sangat marah mendengar pertanyaanku, sembari berkata: "Apa urusanmu dengan persoalan ini? Pergi sana dan bereskan pekerjaanmu!" Aku berkata: "Tidak apa-apa, aku hanya kepingin tahu ucapannya."
        Demi memastikan kebenaran informasi berita tersebut, salman mendapatkan tamparan yang keras. 

        Aku mempunyai sesuatu makanan yang telah aku siapkan. Pada sore hari, aku mengambilnya kemudian pergi kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, di Quba’. Aku masuk menemui beliau dan berkata kepadanya: Aku mendapat informasi bahwa engkau orang yang sholih. Engkau mempunyai shahabat-shahabat, terasing dan memerlukan bantuan. Ini sedekah dariku. Aku melihat kalian lebih berhak daripada orang lain. 
        Aku serahkan sedekah tersebut kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau berkata kepada shahabat-shahabatnya: “Makanlah” beliau menahan mulutnya dan tidak memakan sedikitpun dari sedekahku. Aku berkata dalam hati, ini tanda pertama, kemudian aku minta pamit dari hadapan Rasulullah. Setelah itu ku mengumpulkan sesuatu yang lain, sementara Rasulullah shallallahu ;alaihi wa sallam sudah pindah ke Madinah. Aku datang kepada beliau dan berkata kepadanya: sungguh aku melihatmu tidak memakan harta sedekah. Ini hadiah khusus aku berikan kepadamu. Maka Rasulullah memakan hadiah dariku dan memerintahkan shahabat-shahabatnya ikut makan bersamanya. Aku berkata dalam hati ini tanda yang kedua. 

        Aku kembali pulang dan tinggal di tempatku beberapa lama. Kemudian kupergi mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan kutemui beliau di Baqi’, sedang mengiringkan jenazah dan dikelilingi oleh shahabat-shahabatnya. Ia memakai dua lembar kain lebar, yang satu dipakainya untuk sarung dan yang satu lagi sebagai baju.
        Kuucapkan salam kepadanya dan kutolehkan pandangan hendak melihatnya. Rupanya ia mengerti akan maksudku, maka disingkapkannya kain burdah dari lehernya hingga nampak pada pundaknya tanda yang kucari, yaitu cap kenabian sebagai disebutkan oleh pendeta di Ammuriyah.Melihat itu aku meratap dan menciuminya sambil menangis. 

        Subhanallah…. Bagaimana perasaan bahagia yang akan dirasakan oleh seorang hamba setelah dia berjuang dan berusaha mencari kebenaran, mencari al haq dan hidayah, berkorban untuk mencari ilmu, ketenangan hati. Semua jalan telah ditempuh, puluhan tahun di rasakan oleh Salman Al Farisi. Betapa bahagianya hingga akhirnya kedua mata Salman tidak kuasa untuk mencucurkan air mata. Tentunyapun kita harus menangis bahagia ketika Allah Subhanahu wata’ala telah mengenalkan manhaj salaf kepada kita. Sebuah manhaj yang membimbing kita untuk menjalani kehidupan dunia berdasarkan Al Quran dan sunnah nabi. Sesungguhnya setiap orang yang bersungguh-sungguh untuk mencari kebenaran pasti dia akan dapatkan.



        Terima kasih Sobat, anda telah membaca Artikel Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 5) yang mana Artikel ini mungkin bermanfaat bagi sobat-sobat semua. Adapun Keluh,kesah dan unek-unek Sobat setelah membaca Artikel Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 5) ini. . . dapat Sobat sampaikan melalui kotak Curhatan di bawah ini

        Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 5)
        Menyukai & Bagikan Artikel :
        Komen gak Komen yang Penting Thank You...
        http://maubacabaewis.blogspot.com/

        Translate

        Ketahuilah

        http://maubacabaewis.blogspot.com/

        Kotak Pencarian

        Google Yahoo Msn
        http://maubacabaewis.blogspot.com/







          *Tiket bayi tidak mendapat kursi



          Suara Termerdu di Gereja

          Al-Haqqah - Hari Kiamat

          Powered by Blogger.

          Kumpulan Majalah & Video

          http://maubacabaewis.blogspot.com/
          Powered By Blogger

          Click Gambar ini

          Kumpulan Link Unik

          http://maubacabaewis.blogspot.com/

          http://maubacabaewis.blogspot.com/
          http://maubacabaewis.blogspot.com/http://maubacabaewis.blogspot.com/ http://maubacabaewis.blogspot.com/
          http://maubacabaewis.blogspot.com/
          http://maubacabaewis.blogspot.com/

          Followers Setia

           
          Copyright © http://maubacabaewis.blogspot.com Designed for Ali Nurudin alias Ali Baewis