skip to main | skip to sidebar

maubacabaewis

Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 3)

Recent Comments

Introduction

Recent Posts

  • Home
    • Tentang Saya
    • Motivasi
      • Mendapatkan Hidayah
      • Download Film PKI
      • Kau Harus Trima
      • Tips Mendapatkan Teman
      • Meningkatkan Kualitas Diri
      • Foto 4 x 6 Ayah
      • Surat Dari Ibu
      • Massa Puber Bikin Keder
      • Ada Apa Dengan Saya
    • Parse Kode
      • Dunia ISLAM
        • Kisah Inspiratif
        • Al-farisi 1
          • Al-farisi 2
          • Al-farisi 3
          • Al-farisi 4
          • Al-farisi Trakhir
        • Artikel Menarik
          • Kisah Mualaf Australia
          • Kisah Mualaf Rusia
          • Hukum Sarung Balapan
          • Pengertian Wahabi
          • Sepucuk Surat Dari Ibu
          • Pentingnya Shaf Shlat
          • Definisi Gelas Syahid
          • Pencetus Anti Masjid
          • Mantan Pendeta Militan
          • GMT Dunia Sebenarnya
          • Membuat graffiti Online
      • Trik Jituh
        • Belajar Hacking Website
        • Bikin Jaringan Kompter
        • Trik Nelpon Gratis
        • Membuat VIRUS genit
        • IDM Full Verson
        • Shutdown Komputer
        • Foto Sampul FB Keren
        • Tips Intervw Sukses
        • Menghapus Shurcut
        • Warnet Gratisan
        • Mengenal Peralatan Sablon
        • Membuat Email Unik
        • Cara Hack Billing
        • Membuat Film Sablon
        • Rahasia Curhatan HRD
        • Instal Ulang Laptop Unik
        • Memperbaiki CrashFlash
        • Jebol Instal-Block
        • Download Ilmu ISLAM
        • Instal Ulang Komputer
        • Background Driver Keren
        • Mempercepat Internet
        • Boom SMS Gratis
        • Memblokir Situs Porno
        • Memperbaiki windows
        • Merubah Word ke PDF
        • Mengetahui IP Komputer
        • Jaringan WarNet
        • Download IDM Full Patch
      • Tutorial Blog
        • Membuat ALT Otomatis
        • Membuat Recent Post
        • Koneksi Super Cepat
        • Cara Pasang Iklan Di Blog
        • Membuat Read More Blog
        • Membuat YM di Blogspot
        • Bikin Readmore Gambar
        • Anti Klik Kanan
        • Membuat Kotak Admin
        • Cara Blog Terindex Google
        • Download Ebook PHB
        • Download Ebook PHB
        • Membuat Scroll Arsip
        • Membuat Cursor Bintang
        • Membuat Blog Gratis
        • Widget Auto Ping
        • Membuat kursor Keren
        • Mengatur Warna
        • Mencari Kode HTML
      • Biografi Tokoh
        • Jose Mourinho
        • Permusuhan Barca
        • B.j Habibie
        • Ibnu Taimiyah
        • Bill Gates
        • Presiden Soekarno
        • Hacker Indonesia
      • Sejarah Kota Cirebon

        Anda Pengunjung Ke

        Indahnya Saling Berbagi

        http://maubacabaewis.blogspot.com/

        Save Palestina

        http://maubacabaewis.blogspot.com/

        Ganti Background Blog ini

        http://maubacabaewis.blogspot.com/

        Kumpulan Radio 'Ilmiah

        Paling Banyak Dibaca

        • Belajar Hacking Website Untuk Pemula
          Pengenalan Hacking Hacking merupakan sebuah seni yang bisa di bilang mempunyai kedua kekuatan antara white hacking dan black ha...
        • Download Gratis Film Dokumenter G 30 S PKI
          Cerita film ini adalah versi resmi pemerintah Orde Baru tentang peristiwa yang terjadi pada malam 30 September dan pagi 1 Oktober...
        • Cara gampang membuat film sablon kaos dengan CorelDraw
          Pada postingan berikut ini Angali Baewis mengajak belajar bersama bagaimana cara membuat film sablon kaos sekaligus menjawab pertan...
        • Mengenal Peralatan Sablon Bagi Pemula
          Pengenalan Alat dan Bahan Sablon / Talang 1. Screen Screen / Talang adalah media yang dipake untuk mengantarkan ...
        • Sofware Keygen CorelDraw X4 Terbaru
          Alhamdulillah akhirnya saya bisa men-ziarahi (mengunjungi) dan bisa memposting ilmu lagi di Blog kesayangan saya ini, maklum.. akhir-a...

        About Me

        My Photo
        Ali Bws
        Aku memang bukanlah yang terbaik tapi apa salahnya menjadi yang terbaik bagi diriku dan sunggguh aku akan berusaha untuk mewujudkan itu semua, Amieen...
        View my complete profile

        Blog Archive

        • ►  2013
          • ►  August
          • ►  July
          • ►  June
          • ►  May
          • ►  April
          • ►  March
          • ►  February
          • ►  January
        • ▼  2010
          • ►  September
          • ▼  August
            • Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 1)
            • Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 3)
            • Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 4)
            • Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 5)
            • Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 6 ...
            • Sarung “Balapan”
            • As Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab
            • SEPUCUK SURAT DARI IBU
            • Pentingnya Meluruskan Shaf Shalat
          • ►  July

        Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 3)


        Diceritakan dalam episode sebelumnya:

        Salman menceritakan asal muasal dirinya dan agama kaumnya. Suatu hari ia diminta ayahnya mengurusi ladang milik ayahnya. Dalam perjalanan beliau melihat gereja dan aktifitas di dalamnya yang membuat kagum dirinya. Di sanalah ia memulai perjalanannya mencari al haq setelah melihat cara dan ibadah orang Nashrani. Ia membatalkan tujuannya dan lebih memilih untuk mengamati cara ibadah pemeluk agama Nashrani tersebut sampai matahari terbenam. Setelah itu barulah ia kembali pulang. 

        Al Ustadz Abu Nashim Mukhtar
        Episode 2
         

        Ketika aku telah kembali kepada ayahku, ayahku berkata kepadaku: "Anakku dari mana saja Engkau? Bukankah engkau telah berbuat perjanjian denganku?"
        Perhatian seorang ayah sebagaimana keharusan perhatiannya seorang Sunniy Salafy kepada anaknya, "Apa yang kau perbuat hari ini anakku, dapat pelajaran apa di pondok selama ini, coba cerita tentang pondokmu, cerita tentang pelajaranmu?"
        Aku berkata: "Ayah, aku tadi berjalan melewati orang-orang yang sedang mengerjakan beribadah di gereja mereka, kemudian aku kagum terhadap agama mereka yang aku lihat. Demi Allah! aku berada di tempat mereka hingga matahari terbenam." Ayahku berkata: "Anakku, tidak ada kebaikan pada agama tersebut."
        Ta’ashub! Kebenaran yang telah disampaikan diadu dengan kebiasaan nenek moyang, wahyu dari Allah Subhanahu wata’ala dibandingkan dengan akal dan ciptaan manusia. kebiasaan, kebudayaan yang sudah turun temurun dari nenek moyang lebih dipegang dibandingkan qalallah wa qala Rasulullah. Dan ini merupakan masalah dari masalah-masalah jahiliyah ketika kebenaraan diadu dan ditentangkan dengan kebiasaan nenek moyang. 

        Aku berkata, "tidak, demi Allah! agama tersebut lebih baik daripada agama kita. "Keteguhan hati untuk mempertahankan kebenaran. Bukannya diam, tetapi menyuarakan kebenaran! Ketika kita ditentang dan dikatakan kajian Al Quran dan As Sunnah dengan pemahaman salaf adalah kajian sesat, kita langsung spontan, "Tidak, demi Allah! inilah kebenaaran dan inilah hidayah!" 
        ketika dikatakan salafiyyin Ahlus Sunnah adalah terbelakang yang tidak mengerti kenyataan dan fakta, tidak mengerti teknologi. Kita katakan, "Tidak, demi Allah! justru masa depan yang cerah adalah masa depan yang dapat kita cari di dalam manhaj salaf!" Berani menyuarakan kebenaran.

        Setelah kejadian tersebut, ayahku mengkhawatirkanku. Ia ikat kakiku dan aku dipingit dalam rumahnya. Aku mengutus seseorang kepada orang-orang Nasrani dan aku katakan kepada mereka, "Jika ada rombongan dari Syam datang kepada kalian, maka beri kabar kepadaku tentang mereka."

        Ikut untuk mencari kebenaran. Semisal perkataan, "Kalau ada ustadz mampir tolong beritahu kami agar kami bisa hadir di mejelisnya, agar kami bisa dekat dengannya, agar kami bisa menanyakan addiin (problema agama) kepadannya."

        Tidak lama setelah itu, datanglah pedagang-pedagang Nasrani dari Syam, kemudian mereka menghubungiku. Aku katakan kepada mereka, "Jika mereka telah selesai memenuhi hajatnya dan hendak mau pulang ke negeri mereka, maka beri izin kepadaku untuk aku ikut bersama mereka."Ketika para pedagang Nasrani, hendak kembali ke negerinya, orang-orang nasrani segera memberi kabar kepadaku tentang mereka,

        Tidak pelit. Ketika ada informasi kajian salaf atau daurah atau taklim, tidak segan dan tidak malu dikatakan orang yang sok rajin. Sampaikan kepada orang-orang bukan hanya kepada ikhwan salafiyyin, tapi sampaikan juga kepada teman-teman kantor, pedagang, dan tetangga yang awam lainnya.

        Kemudian aku melepas rantai di kakiku dan aku pergi bersama mereka hingga sampai ke negeri Syam. Setelah tiba di Syam, aku bertanya, "Siapakah pemeluk agama ini yang paling banyak ilmunya?" Mereka menjawab: "Uskup di gereja" Kemudian aku datang kepada Uskup tersebut dan berkata kepadanya, "Aku amat tertarik dengan agama ini. Jadi aku ingin bersamamu dan melayanimu di gerejamu dan agar bisa belajar bersamamu dan beribadah bersamamu."

        Subhanallah! Menjadi orang yang besar dengan seorang ahlul ilmu, siap melayani dan menawarkan bantuan agar lebih dekat adalah salah satu cara kita memperoleh ilmu yang lebih dibandingkan yang lain. Abdullah ibnu Mas’ud, Anas bin Malik, Abdullah ibnu Abbas, Abu Hurairah. Nama-nama sahabat orang-orang yang pandai, khulafaur Rasyidin dan adalah orang-orang yang paling dekat dengan nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam. tingkat keutamaan mereka tentunya lebih tinggi tingkatannya dibandingkan sahabat nabi yang jarang berkumpul bersama nabi Shallallahu’alaihi wasallam. Tingkat keilmuan sahabat nabi yang ingin lebih dekat tentu lebih dalam tingkat keilmuannya daripada yang jauh dari nabi Shallallahu’alaihi wasallam. Jangan ragu, jangan malu untuk menjadi sahabat karib seorang ustadz, untuk menjadi orang yang dekat dengan seorang guru. Karena dengan cara ini bisa mendapakan ilmu yang lebih.

        Uskup berkata, "Masuklah!" Aku pun masuk kepadanya, ternyata Uskup tersebut orang yang jahat. Ia mengajak ummat untuk bersedekah, namun ketika mereka telah mengumpulkan sedekahnya melalui dia, ia simpan untuk dirinya dan tidak menyerahkannya kepada orang-orang fakir miskin, hingga ia berhasil mengumpulkan tujuh peti penuh yang berisikan emas dan perak. Aku sangat marah kepadanya karena perbuatannya tersebut. Tidak lama kemudian Uskup tersebut mati. Orang-orang Nasrani berkumpul untuk mengurus jenazahnya, namun aku katakan kepada mereka: "Sungguh orang ini telah berbuat jahat, ia menganjurkan kalian bersedekah, namun ketika kalian menyerahkan sedekah melaluinya, ia malah menyimpannya untuk dirinya sendiri dan tidak membagikannya sedikitpun kepada fikir miskin." Mereka berkata: "Darimana engkau mengetahui hal ini?" Aku katakan kepada mereka, "Mari aku tunjukan tempat penyimpanannya!"

        Subhanallah! Sifat dan perangai yang tidak mungkin bisa kita sembunyikan. Orang baik mau berusaha menyembunyikan sifat baiknya pasti akan ketahuan juga. Demikian juga sifat dan perangai buruk berusaha menyembunyikannya agar tidak diketahui orang lain dan tidak ikhlas di dalamnya suatu saat akan terbongkar juga. Kesalahan dan kemaksiatan yang kita perbuat akan diperlihatan oleh Allah Subhanahu wata’ala. Utsman Radhiallahu’anhu berkata, "Tidak ada seorangpun yang menyembunyikan perangai buruk kecuali pasti akan Allah Subhanahu wata’ala tampakkan."

        Aku tunjukan tempat penyimpanan uskup tersebut kepada mereka, kemudian mereka mengeluarkan tujuh peti yang berisi penuh dengan emas dan perak. Ketika melihat ketujuh peti tersebut, mereka berkata: "Demi Allah, kita tidak akan mengubur mayat uskup ini." Mereka menyalib Uskup tersebut dan melemparinya dengan batu. Setelah itu, mereka menunjuk orang lain untuk menjadi Uskup pengganti.

        Aku tidak pernah melihat orang yang sholat yang lebih mulia, lebih zuhud, lebih cinta kepada akhirat, lebih tekun di siang dan malam hari dari Uskup baru tersebut. Aku mencintai Uskup tersebut dengan cinta yang tidak ada duanya.

        Kita mencintai seseorang bukan karena dunia dan lainnya, tetapi kita mencintai seorang karena akhlaknya, karena ibadahnya, seperti yang ditunjukkan Salman Al Farisi.

        Aku tinggal bersamanya lama sekali hingga kemudian ajal menjemputnya. Aku berkata kepadanya (sebelum dia wafat), "Sesungguhnya aku telah hidup bersamamu dan aku mencintaimu dengan cinta yang tidak ada duanya, sekarang seperti yang telah lihat keputusan Allah Subhanahu wata’ala telah datang kepadamu, maka engkau titipkan aku kepada siapa (untuk belajar)?"

        Salman Al Farisi tetap mencari hidayah. Setelah gurunya meninggal ia bertanya kepada gurunya kepada siapa lagi ia akan belajar agama?

        Uskup menjawab: "Anakku, demi Allah, aku tidak tahu ada orang yang seperti diriku. Manusia sudah banyak yang meninggal dunia, mengubah agamanya dan meninggalkan apa yang sebelumnya mereka kerjakan, kecuali satu orang di Al-Maushil, yaitu Si Fulan, ia seperti diriku. Pergilah engkau kepadanya!"

        Tidak ada orang yang perjuangannya sama seperti perjuangan gurunya Salman Al Farisi, berjuang mempertahankan ajaran agama ‘Isa ‘Alaihis salam. Bayangkan… beberapa tahun sebelum diutusnya nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam hanya tinggal segelinti saja yang mempertahankan ajaran nabi ‘Isa ‘Alaihis salam. Pengakuan orang yang berilmu di kalangan orang Nashrani bahwa di kala itu banyak yang sudah merubah ajaran nabi ‘Isa ‘Alaihis salam.

        Jangan ragu, jangan malu untuk menjadi sahabat karib seorang ustadz, untuk menjadi orang yang dekat dengan seorang guru. Karena dengan cara ini bisa mendapakan ilmu yang lebih.

        Ketika Uskup tersebut telah meninggal dunia dan di kubur, aku pergi kepada Uskup di Maushil.

        Meskipun Jauhnya jarak dari Syam ke Maushil tetap ditempuh demi mencari hidayah dan kebenaran.


        Keteguhan hati untuk mempertahankan kebenaran. Bukannya diam, tetapi menyuarakan kebenaran! Ketika kita ditentang dan dikatakan kajian Al Quran dan As Sunnah dengan pemahaman salaf adalah kajian sesat, kita langsung spontan, "Tidak, demi Allah! inilah kebenaaran dan inilah hidayah!" ketika dikatakan salafiyyin Ahlus Sunnah adalah terbelakang yang tidak mengerti kenyataan dan fakta, tidak mengerti teknologi. Kita katakan, "Tidak, demi Allah! justru masa depan yang cerah adalah masa depan yang dapat kita cari di dalam manhaj salaf!" Berani menyuarakan kebenaran.
        Setelah kejadian tersebut, ayahku mengkhawatirkanku. Ia ikat kakiku dan aku dipingit dalam rumahnya. Aku mengutus seseorang kepada orang-orang Nasrani dan aku katakan kepada mereka, "Jika ada rombongan dari Syam datang kepada kalian, maka beri kabar kepadaku tentang mereka."
        Ikut untuk mencari kebenaran. Semisal perkataan, "Kalau ada ustadz mampir tolong beritahu kami agar kami bisa hadir di mejelisnya, agar kami bisa dekat dengannya, agar kami bisa menanyakan addiin (problema agama) kepadannya."
        Tidak lama setelah itu, datanglah pedagang-pedagang Nasrani dari Syam, kemudian mereka menghubungiku. Aku katakan kepada mereka, "Jika mereka telah selesai memenuhi hajatnya dan hendak mau pulang ke negeri mereka, maka beri izin kepadaku untuk aku ikut bersama mereka."Ketika para pedagang Nasrani, hendak kembali ke negerinya, orang-orang nasrani segera memberi kabar kepadaku tentang mereka,
        Tidak pelit. Ketika ada informasi kajian salaf atau daurah atau taklim, tidak segan dan tidak malu dikatakan orang yang sok rajin. Sampaikan kepada orang-orang bukan hanya kepada ikhwan salafiyyin, tapi sampaikan juga kepada teman-teman kantor, pedagang, dan tetangga yang awam lainnya. 

        Kemudian aku melepas rantai di kakiku dan aku pergi bersama mereka hingga sampai ke negeri Syam. Setelah tiba di Syam, aku bertanya, "Siapakah pemeluk agama ini yang paling banyak ilmunya?" Mereka menjawab: "Uskup di gereja" Kemudian aku datang kepada Uskup tersebut dan berkata kepadanya, "Aku amat tertarik dengan agama ini. Jadi aku ingin bersamamu dan melayanimu di gerejamu dan agar bisa belajar bersamamu dan beribadah bersamamu."
        Subhanallah! Menjadi orang yang besar dengan seorang ahlul ilmu, siap melayani dan menawarkan bantuan agar lebih dekat adalah salah satu cara kita memperoleh ilmu yang lebih dibandingkan yang lain. Abdullah ibnu Mas’ud, Anas bin Malik, Abdullah ibnu Abbas, Abu Hurairah. Nama-nama sahabat orang-orang yang pandai, khulafaur Rasyidin dan adalah orang-orang yang paling dekat dengan nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam. tingkat keutamaan mereka tentunya lebih tinggi tingkatannya dibandingkan sahabat nabi yang jarang berkumpul bersama nabi Shallallahu’alaihi wasallam. Tingkat keilmuan sahabat nabi yang ingin lebih dekat tentu lebih dalam tingkat keilmuannya daripada yang jauh dari nabi Shallallahu’alaihi wasallam. Jangan ragu, jangan malu untuk menjadi sahabat karib seorang ustadz, untuk menjadi orang yang dekat dengan seorang guru. Karena dengan cara ini bisa mendapakan ilmu yang lebih. 

        Uskup berkata, "Masuklah!" Aku pun masuk kepadanya, ternyata Uskup tersebut orang yang jahat. Ia mengajak ummat untuk bersedekah, namun ketika mereka telah mengumpulkan sedekahnya melalui dia, ia simpan untuk dirinya dan tidak menyerahkannya kepada orang-orang fakir miskin, hingga ia berhasil mengumpulkan tujuh peti penuh yang berisikan emas dan perak. Aku sangat marah kepadanya karena perbuatannya tersebut. Tidak lama kemudian Uskup tersebut mati. Orang-orang Nasrani berkumpul untuk mengurus jenazahnya, namun aku katakan kepada mereka: "Sungguh orang ini telah berbuat jahat, ia menganjurkan kalian bersedekah, namun ketika kalian menyerahkan sedekah melaluinya, ia malah menyimpannya untuk dirinya sendiri dan tidak membagikannya sedikitpun kepada fikir miskin." Mereka berkata: "Darimana engkau mengetahui hal ini?" Aku katakan kepada mereka, "Mari aku tunjukan tempat penyimpanannya!"

        Subhanallah! Sifat dan perangai yang tidak mungkin bisa kita sembunyikan. Orang baik mau berusaha menyembunyikan sifat baiknya pasti akan ketahuan juga. Demikian juga sifat dan perangai buruk berusaha menyembunyikannya agar tidak diketahui orang lain dan tidak ikhlas di dalamnya suatu saat akan terbongkar juga. Kesalahan dan kemaksiatan yang kita perbuat akan diperlihatan oleh Allah Subhanahu wata’ala. Utsman Radhiallahu’anhu berkata, "Tidak ada seorangpun yang menyembunyikan perangai buruk kecuali pasti akan Allah Subhanahu wata’ala tampakkan."
        Aku tunjukan tempat penyimpanan uskup tersebut kepada mereka, kemudian mereka mengeluarkan tujuh peti yang berisi penuh dengan emas dan perak. Ketika melihat ketujuh peti tersebut, mereka berkata: "Demi Allah, kita tidak akan mengubur mayat uskup ini." Mereka menyalib Uskup tersebut dan melemparinya dengan batu. Setelah itu, mereka menunjuk orang lain untuk menjadi Uskup pengganti.
        Aku tidak pernah melihat orang yang sholat yang lebih mulia, lebih zuhud, lebih cinta kepada akhirat, lebih tekun di siang dan malam hari dari Uskup baru tersebut. Aku mencintai Uskup tersebut dengan cinta yang tidak ada duanya.
        Kita mencintai seseorang bukan karena dunia dan lainnya, tetapi kita mencintai seorang karena akhlaknya, karena ibadahnya, seperti yang ditunjukkan Salman Al Farisi. 

        Aku tinggal bersamanya lama sekali hingga kemudian ajal menjemputnya. Aku berkata kepadanya (sebelum dia wafat), "Sesungguhnya aku telah hidup bersamamu dan aku mencintaimu dengan cinta yang tidak ada duanya, sekarang seperti yang telah lihat keputusan Allah Subhanahu wata’ala telah datang kepadamu, maka engkau titipkan aku kepada siapa (untuk belajar)?"
        Salman Al Farisi tetap mencari hidayah. Setelah gurunya meninggal ia bertanya kepada gurunya kepada siapa lagi ia akan belajar agama?
        Uskup menjawab: "Anakku, demi Allah, aku tidak tahu ada orang yang seperti diriku. Manusia sudah banyak yang meninggal dunia, mengubah agamanya dan meninggalkan apa yang sebelumnya mereka kerjakan, kecuali satu orang di Al-Maushil, yaitu Si Fulan, ia seperti diriku. Pergilah engkau kepadanya!"
        Tidak ada orang yang perjuangannya sama seperti perjuangan gurunya Salman Al Farisi, berjuang mempertahankan ajaran agama ‘Isa ‘Alaihis salam. Bayangkan… beberapa tahun sebelum diutusnya nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam hanya tinggal segelinti saja yang mempertahankan ajaran nabi ‘Isa ‘Alaihis salam. Pengakuan orang yang berilmu di kalangan orang Nashrani bahwa di kala itu banyak yang sudah merubah ajaran nabi ‘Isa ‘Alaihis salam. 

        Jangan ragu, jangan malu untuk menjadi sahabat karib seorang ustadz, untuk menjadi orang yang dekat dengan seorang guru. Karena dengan cara ini bisa mendapakan ilmu yang lebih.
        Ketika Uskup tersebut telah meninggal dunia dan di kubur, aku pergi kepada Uskup di Maushil.
        Meskipun Jauhnya jarak dari Syam ke Maushil tetap ditempuh demi mencari hidayah dan kebenaran.

        Terima kasih Sobat, anda telah membaca Artikel Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 3) yang mana Artikel ini mungkin bermanfaat bagi sobat-sobat semua. Adapun Keluh,kesah dan unek-unek Sobat setelah membaca Artikel Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 3) ini. . . dapat Sobat sampaikan melalui kotak Curhatan di bawah ini

        Kisah Salman Al Farisi Mencari Hidayah (Episode 3)
        Menyukai & Bagikan Artikel :
        Komen gak Komen yang Penting Thank You...
        http://maubacabaewis.blogspot.com/

        Translate

        Ketahuilah

        http://maubacabaewis.blogspot.com/

        Kotak Pencarian

        Google Yahoo Msn
        http://maubacabaewis.blogspot.com/







          *Tiket bayi tidak mendapat kursi



          Suara Termerdu di Gereja

          Al-Haqqah - Hari Kiamat

          Powered by Blogger.

          Kumpulan Majalah & Video

          http://maubacabaewis.blogspot.com/
          Powered By Blogger

          Click Gambar ini

          Kumpulan Link Unik

          http://maubacabaewis.blogspot.com/

          http://maubacabaewis.blogspot.com/
          http://maubacabaewis.blogspot.com/http://maubacabaewis.blogspot.com/ http://maubacabaewis.blogspot.com/
          http://maubacabaewis.blogspot.com/
          http://maubacabaewis.blogspot.com/

          Followers Setia

           
          Copyright © http://maubacabaewis.blogspot.com Designed for Ali Nurudin alias Ali Baewis